Jumat, 18 September 2020

Muraqabah, Hati yang Mengerti Kedekatan Allah

Share & Comment

 


Ketika Al- Muhasibi ditanya tentang muraqabah, beliau menjawab, "Awalnya adalah mengertinya hati akan kedekatan Rabb Jalla wa 'Ala."

Ibnul Qoyyim Rahimahullah menulis, "Semestinya seseorang itu bermuraqabah sebelum beramal dan selama beramal; apakah hawa nafsunya yang mendorongnya untuk melakukannya ataukah hanya Allah ta'ala yang mendorongnya secara khusus. Jika yang mendorongnya adalah Allah, dia melanjutkannya; dan jika tidak, dia meninggalkannya. Inilah ikhlas."

Al-Hasan bertutur, "Semoga Allah merahmati seorang hamba yang berhenti sejenak saat berhasrat (untuk beramal); jika ia hendak melakukannya karena ALLAH, dia melanjutkannya, dan jika karena selain Dia, dia menundanya."

Inilah muraqabah seorang hamba dalam ketaatan. Yaitu ikhlas di dalamnya. Sedangkan muraqabah dalam kemaksiatan adalah dengan taubat, sesal, dan berhenti dari melakukannya. Adapun muraqabah dalam hal mubah adalah dengan memperhatikan adab di dalamnya dan bersyukur atas berbagai nikmat. Sesungguhnya seseorang itu berada di dalam salah satu dari dua hal: nikmat yang mesti disyukurinya dan ujian yang dia mesti bersabar menghadapinya. Semua itu termasuk Muraqabah.


Labels:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © SDIT Mutiara Insani | Designed By TemplatePixel - Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger